Supervisi Administrasi Pendidikan

SUPERVISI DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Oleh : Agus Nasrullah

KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT, yang selalu melimpahkan karunianya, bagi kita semua, sehingga dapat merasakan kindahan dunia tiada tara. Sholawat serta salam selalu kita hadiahkan kepada nabi kita Muhammad SAW yang selalu mengajarkan kita tentang makna kehidupan sebenarnya, dari sosok beliaulah kita semua termotivasi dalam menapaki kehidupan yang fana dan duka ini.

Dengan waktu yang begitu lama, kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah profil manajer supervisr administrator  yang membahas tenteng “ pengertian manajer dan perilaku manajer dalam praktek” dengan dosen pengampu Ust Faishal Haq, M.Pd,I. semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita terkhusus pemakalah, amiiiin.

Oleh sebab itu kami meminta saran dan kritik dari semua pihak,jika ada kesalahan dari makalah kami ini, kami sebagai pemakalah minta maaf.

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap lembaga pendidikan tentu mepunyai tujuan yang hendak dicapai. Baik dari segi keluaran yang dihasilkan ataupun proses dalam pelaksanaan pendidikan dalam lembaga tersebut.

Kemudian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sebuah lembaga pendidikan memerlukan sebuah proses yang sistematis dalam pelaksanaanya sehingga tujuan tersebut akan tercapai dengan efektif dan efisien.

Proses tersebut dinamakan manajemen, manajemen ialah sebuah kegiatan yang khas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Dan untuk memastikan semua tahapan tersebut berjaan sesuai koridornya, maka dibutuhkan seorang manajer yang mampu menempatkan hal atau sesuatu pada posisi yang sesuai dan sorang manajer yang bisa mengambil keputusan yang tepat dan akurat.

Oleh karena itu dalam makalh ini kami mencoba memaparkan pengertian dari manajer, lingkungannya, keterampilan yang harus dimiliki, dan juga bagaiman perilaku seorang manajer itu sendiri dalam sebuah organisasi sekolah atau lembaga pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MANAJER

            Manajer tidak pernah lepas dari kegiatan manajemen. Manajemen ialah seni menyelesaikan perkerjaan melalui orang lain.  Menurut Terry manajemen ialah suatu prsoses yang khas yg terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan  dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainya.

Sedangkan menurut Griffin, manajemen ialah aktivitas yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Yakni menggunakan sumber daya secara bijaksana dan hemat biaya (doing things right) dan membuat keputusan yang tepat dan sukses dalam inplementasinya (doing the right things).

Manajer ialah orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain, menurut Sabardi. Sedangkan menurut Griffin seseorang yang  bertanggung jawab utamanya adalah melaksanakan proses manajemen dalam suatu organisasi.

Jadi, manajer merupakan orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain atau pelaksana proses manajemen dalam suatu organisasi secara efektif dan efisien.

 B.     KETERAMPILAN MANAJERIAL

Keterampilan manajerial untuk setiap tingkatan organisasi meliputi keterampilan konseptual, sosial dan operasional dengan komposisi yang berbeda-beda. Sebagai top manajer, ia memerlukan keterampilan konseptual sekitar 40 %, sosial 50%, dan operasional 10%. Serta bertanggung jawab kepada atasan langsung atau pemilik perusahaan. Sebagai midle manajer <pengawas> ia memerlukan keterampilan konseptual skitar 25% sosial 50% dan operasional 20% dan bertanggung jawab pada top manager. Sebagai low manager <pekerja atau teknisi> ia memerlukan keterampilan konseptual skitar 25% sosial 50% operasional 20% serta brtanggung jawab pada midle manager. Dari ketiga level manajer tersebut ternyata keterampilan sosial perlu dimilki pleh semua tingkatan manajer, yaitu 50% karena dalam manjemen sengat diperlukan kemampuan bekerja sama dan bergaul dngan orang lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sukses seseorang dalam hidupnya ternyata keterampilan konseptual <kecerdasan intelektual> hanya menyumbanag 10% sampai 20%, sedngkan sisanya 80% sanagat ditentukan oleh keterampilannya dalam bergaul atau kecerdasan emosional. Oleh karena itu, keterampilan sosial merupakan keterampilan yang palaing penting dalam setiap level mnager. Kenyataan dilapangan membuktitan bahwa banyak orang-orang atau manajer-manajer berhasil bukan karena ijazahnya berpredikat cum laude, akan tetapi karena kepandaian bergaul dan membina hubungan baik dengan semua orang.

Manajer juga tidak luput dari pekerjaan administrasi. Keterampilan administrasi dalam hal ini sudah termasuk keterampilan operasional.

C.    MANAJER DAN LINGKUNGAN ORGANISASI

Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun secara tak langsung. Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan Internal Organisasi (Internal Environment) yaitu Lingkungan yang berada di dalam organisasi yang terdiri dari karyawan, manajemen dan budaya organisasi. Lingkungan Eksternal Organisasi/  Lingkungan Organisasi (Organizational Environment) yaitu meliputi semua elemen yang berada di luar organisasi tetapi berpotensi mempengaruhi organisasi.

Lingkungan ini terdiri atas :

  1. Lingkungan Umum (General Environment) merupakan Lapisan lingkungan eksternal yang mempengaruhi organisasi secara tidak langsung. Termasuk dalam lingkungan ini antara lain dimensi internasional, teknologi, sosiokultur, ekonomi dan legal politik.
  2. Lingkungan Tugas (Task Environment) yaitu Lapisan lingkungan eksternal yang secara langsung mempengaruhi operasi dan kinerja organisasi. Lingkungan ini meliputi pesaing, pemasok, pelanggan dll.
  •  Seluruh manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatianya pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga menyadari pentingya pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya. Manajer perlu mempertimbangkan unsur-unsur kekuatan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya
  •  Bagaimanapun juga, lingkungan eksternal pada saat sekarang ini sangat bergejolak,
  • Perubahan-perubahan yang terjadi didalamya sangat dinamis dan kadang-kadang pengaruhnya pada manajemen tidak dapat diperkirakan terlebihdahulu

Contoh :  Manajer sekarang ini harus menghadapi situasi dan kondisi ekonomi yang turun naik, pesatnya perkembangan teknologi yang menimbulkan perbaikan dan inovasi produksi serta produk, peraturan pemerintah yang selalu di perbaharui dsbnya. Semuanya ini dipengaruhi & mempengaruhi organisasi & manajemen. Karenanya manajer di tuntut untuk selalu bersikap tanggap & adaptif (selalu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan).

D.    PERILAKU MANAJER

Henry Mihntzberg mengelompokan perilaku manajer menjadi 3 peranan :

1. Peranan antar pribadi, meliputi

  • Pemuka simbolis , Misalnya menerima dan menjamu tamu, menghadiri perkawinan karyawan, dan upacara–upacara serimonial lainnya
  • Pemimpin, misalnya mengatur, mendidik, dan memimpin , memberi motivasi, bimbingan dan nasehat dll kepada bawahan,
  • Perantara, misalnya berhubungan dengan pihak luar, seperti klien, rekanan, pemerintah, pathner dsb.

2. Peranan Informasional

Peran ini meliputi:

  • Monitoring aliran informasi
  • Penerus informasi, menyebarkan keputusan- keputusan kepada bawahan
  • Perwakilan , sebagai wakil organisasi memberikan cerama, kadin, dsb

3. Peranan pembuatan keputusan

Meliputi :

  • Wiraswasta, inisiatif, dan kreatif
  • Penangkal kesulitan seperti penanggulangan pemogokan, pembatalan kontrak, penampung keluhan, kekurangan bahan, dsb
  • Pengalokasian sumber daya kepada siapa, kapan dan untuk apa, bagaimana sumber  daya dialokasikan.
  • Negotrator, perundingan dengan serikat buruh, klien dan pihak – pihak lain.

BAB III

KESIMPULAN

Manajer merupakan orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan denga bantuan orang lain atau pelaksana proses manajemen dalam suatu organisasi secara efektif dan efisien.

Keterampilan manajerial untuk setiap tingkatan organisasi meliputi keterampilan konseptual, sosial dan operasional dengan komposisi yang berbeda-beda. Sebagai top manajer, ia memerlukan keterampilan konseptual sekitar 40 %, sosial 50%, dan operasional 10%. Serta bertanggung jawab kepada atasan langsung atau pemilik perusahaan. Sebagai midle manajer (pengawas) ia memerlukan ketrampilan konseptual skitar 25% sosial 50% dan operasional 20% dan bertanggung jawab pada top manager. Sebagai low mnager (pekerja atau teknisis) ia memerlukan keterampilan konseptual skitar 25% sosial 50% operasional 20% serta brtanggung jawab pada midle manager. Dari ketiga level manajer trsebut ternyata keterampilan sosial perlu dimilki pleh semua tingkatan manajer, yaitu 50% karena dalam manjemen sengat diperlukan kemampuan bekerja sama dan bergaul dngan orang lain.

Lingkungan organisasi terdiri dari 2 lingkungan yaitu internal dan eksternal. Adapun Perilaku manajer dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Interpersonal role (pribadi) berhunbungan dengan orang lain.
  2. Informational role (mengolah informasi)
  3. Decisional role (pengambilan keputusan)

DAFTAR PUSTAKA


Leave a comment